Kondisi
tanaman kelapa sawit 90% adalah tanaman menghasilkan (TM) dengan umur tanaman
rata-rata 10-19 th untuk dan sisa 10% adalah tanaman belum menghasilkan (TBM)
dengan umur rata-rata 2-4 th. Pada saat ini upaya untuk replanting tanaman
sawit di 4 kabupaten tersebut umumnya belum ada. Namun, wancana akan replanting telah ada
terutama pada lahan sawit petani plasma yang sudah berumur cukup tua. Varietas yang digunakan rata-rata adalah
varietas DP, yang lebih dikenal dengan Marihat atau Medan. Ada juga yang menggunakan varietas Malaysia,
namun varietas ini jarang di gunakan karna harga yang lebih tinggi. Populasi tanman sawit rata-rata adalah
120-150 pohon/ha dengan rata-rata produksi 1,5-3 ton/ha.
Pada proses
pemeliharaan biaya yang dikeluarkan petani sawit mandiri adalah dari pribadi
atau hutang kepada agen, dan untuk petani sawit plasma yaitu segala biaya
pemeliharaan ditanggung oleh perusahaan. Pemeliharaan yang dilakukan oleh
petani mitra (plasma) umumnya lebih intensif dibandingkan dengan petani
mandiri, hal ini pun menyebabkan harga
sawit di petani plasma lebih tinggi dibandingkan dengan harga sawit. Sebelum
menanam sawit, rata-rata petani menanam palawija, dan pada Kabupaten Mesuji,
sebelum menanam sawit, lahan merupakan hutan.
Selain sawit, pada kabupaten Mesuji dan Tulang Bawang, tanaman karet
merupakan sumber pendapatan lain petani yang bahkan lebih dominan dibandingkan
dengan sawit dan sisanya buruh, dagang dan lain-lain adalah sumber penghasilan
petani lainnya.
a. Tulang
Bawang, Kec. Penawar Tama
Kelapa sawit masih produktif dengan
rata-rata umur tanaman 12-16 tahun, bibit yang digunakan yaitu jenis marihat
dengan harga bervariasi tergantung kualitas. Harga bibit Rp 15-40 ribu/batang.
Jumlah pohon sawit 1 hektare mencapai 133 pohon. Tidak ada tanaman yang belum
menghasilkan, dan tanaman replanting. Petani menganggap bila tanaman sudah tua
perlu dilakukan replanting.
Pemeliharaan yang dilakukan petani
mandiri kurang intensif sehingga menyebabkan produktivitas rendah yaitu
rata-rata 2-3 ton TBS/ha/bulan.
b. Mesuji,
Kec. Simpang Pematang
Kelapa sawit masih produktif dengan rata-rata
umur tanaman 15-18 tahun, bibit yang digunakan yaitu jenis Dura Pisifera dengan
harga bervariasi tergantung kualitas. Harga bibit Rp 15-40 ribu/batang. Jumlah
pohon sawit 1 hektare mencapai 130-155 pohon. Tidak ada tanaman yang belum
menghasilkan, dan tanaman replanting. Petani menganggap bila tanaman sudah tua
perlu dilakukan replanting.
Pemeliharaan yang dilakukan petani
mandiri kurang intensif sehingga menyebabkan produktivitas rendah yaitu
rata-rata 2 TBS/ha/bulan.
loading...
c. Way Kanan, Kec. Rebang Tangkas
Kelapa sawit masih produktif dengan
rata-rata umur tanaman 7-9 tahun, bibit yang digunakan yaitu jenis marihat
dengan harga bervariasi tergantung kualitas. Harga bibit Rp 15-40 ribu/batang.
Jumlah pohon sawit 1 hektare mencapai 120-130 pohon. Tidak ada tanaman yang
belum menghasilkan, dan tanaman replanting. Petani menganggap bila tanaman
sudah tua perlu dilakukan replanting.
Pemeliharaan yang dilakukan petani
mandiri kurang intensif sehingga menyebabkan produktivitas rendah yaitu
rata-rata 2-3 ton TBS/ha/bulan.
d. Lampung
Tengah, Kec. Bangun Rejo
Kelapa sawit masih produktif dengan rata-rata umur
tanaman 15 tahun, bibit yang digunakan yaitu jenis marihat dengan harga
bervariasi tergantung kualitas. Harga bibit Rp 15-40 ribu/batang. Jumlah pohon
sawit 1 hektare mencapai 150 pohon. Tidak ada tanaman yang belum menghasilkan,
dan tanaman replanting. Petani menganggap bila tanaman sudah tua perlu
dilakukan replanting. Pemeliharaan yang dilakukan petani mandiri kurang
intensif sehingga menyebabkan produktivitas rendah yaitu rata-rata 2-3 ton
TBS/ha/bulan.
0 Komentar untuk "hasil survey kondisi tanaman kelapa sawit rakyat dan plasma di provinsi lampung tahun 2016"