Menurut
Prawirokusumo (1990),
ilmu usahatani merupakan ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana
membuat atau menggunakan sumberdaya secara efisien pada suatu usaha pertanian,
perikanan atau peternakan. Sedangkan menurut
Soeharjo dan Patong (1973), usahatani adalah proses pengorganisasian
faktor-faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang
diusahakan oleh perorangan atau sekumpulan orang untuk menghasilkan output yang
dapat memenuhi kebutuhan keluarga ataupun orang lain disamping bermotif mencari
keuntungan. Dapat dikatakan bahwa pendapat Soeharjo dan Patong tentang defini
usaha tani yang telah disebutkan sebelumnya adalah definisi usaha tani yang
sesuai dengan keadaan di Indonesia. Hal ini disebabkan keadaan alam Indonesia
yang mempunyai potensi alam yang sangat besar dari daratan hingga lautan yang
dapat digunakan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga maupun
orang lain.
Beberapa ahli telah mengklasifikasikan pola usahatani menjadi dua macam pola, yaitu usahatani lahan basah dan lahan kering. Dari data yang kami dapatkan dari 15 responden di Desa Pancasila kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, dapat diketahui bahwa rata-rata setiap 1 responden memiliki 0,25 hektar tanah lahan basah yang ditanami tanaman padi. Selain itu juga diketahui bahwa terdapat 0,4 hektar tanah lahan kering, yaitu 0,25 hektar ladang yang ditanami singkong, terong, dan jagung, serta 0,15 hektar perkebunan karet.
Lahan basah maupun lahan kering yang digunakan oleh para responden ini tentunya memiliki status tanah. Ada beberapa macam status tanah yaitu, tanah milik, tanah sewa, tanah sakap, dan tanah gadai. Menurut data yang kami dapatkan dari 15 responden dapat diketahui bahwa 8,75 hektar tanah responden yang kami data adalah tanah milik yang beberapa didapatkan melalui transaksi jual beli dan beberapa lainnya dari warisan. Dari 8,75 hektar tanah milik ini terdapat 1/4 hektar tanah yang disewakan, tiga hektar tanah yang disakapkan, dan sisanya di kelola sendiri oleh para responden. Terdapat pula dua responden yang menyakap tanah, masing-masing responden menyakap tanah sebesar 0,5 hektar.
loading...
Dari hasil wawancara kami terhadap
para responden kami dapatkan info bahwa para petani di desa Pancasila
menggunakan macam-macam varietas benih untuk usahataninya. Dari 3,25 hektar
usahatani padi menggunakan 95kg bibit yaitu, dua hektar diantaranya menggunakan
bibit Ciherang sebanyak 75kg. Selain itu 0,25 hektar menggunakan 5 kg bibit Situ Bagendit, 0,5 hektar menggunakan 15kg
bibit RC Bandul Besi dan 0,25 hektar
mnggunakan 5kg bibit 64, dan 0,25 hektar menggunakan 5kg bibit hibrida. Dari
0,5 hektar usahatani singkong seluruhnya menggunakan singkong Thailand.
Seperempat hektar usahatani terong menggunakan bibit terong lokal. Dan 3,25
hektar usahatani jagung menggunakan 50kg bibit yaitu, 0,75 hektar menggunakan
15kg bibit hibrida, 0,75 hektar menggunakan 5kg bibit 18, 0,25 hektar
menggunakn 5kg bibit BC16, 0,25hektar menggunakan 5kg bibit 18, dan 1,25 hektar
menggunakan 20kg bibit bisi2. Serta 2,25
hektar usahatani karet menggunakan pb260 Label Biru yang didapatkan dari
Lampung Utara.
Dalam menjalani usahatani pastinya
para petani memelurkan pupuk untuk menunjang kebutuhan tanaman. Menurut para
responden yang kami wawancarai usahatani biasanya menggunakan pupuk jenis
Organik, Urea, Phonska, Bokashi, TSP, Polydor,dan KCL. Tanaman jagung biasanya dipupuk
menggunakan pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk hijau, pupuk anorgani atau pupuk
buatan seperti amonim sulfat, NPK, Urea, dan ASN.
Banyak sekali kegiatan yang
dilakukan dalam usahatani. Pada usahatani padi, kegiatan yang dilakukan adalah
memilih tempat persemaian dan mengolahnya, melakukan persemaian basah dan
persemaian kering, penaburan biji, pemiliharaan, pengobatan dengan insektisida,
pemupukan. Setelah persemaian selesai, dilakukan pemilihan bibit, penyebaran
bibit, penyiangan rumput, pemupukan, serta pemberantasan hama dan kegiatan
panen. Pada usahatani jagung, kegiatan yang dilakukan adalah persiapan lahan
yaitu dengan memecah dan membalik tanah serta meratakan tanah, lalu setelah
tanah siap dilakukan penanaman. Setelah itu dilakukan penyiraman pada saat masa
tanam jagung selesai, setiap hari umur tanaman 1minggu, minggu ke-4, dan saat
pembentukan tongkol. Melakukan penyiangan, rumput liar diatasi dengan cara
dicabut. Rumput liat yang dicabut dapat digunakan untuk pembubunan. Selain itu
ada juga kegiatan pemberian pupuk lanjutan, yaitu pada saat tanaman berumur 2
minggu. Dilakukan pula pemberian garam inggris, pembuangan bunga jantan serta
pengendalian hama dan penyakit serta kegiatan panen.
Dalam menjalani usahatani karet ada
beberapa kegiatan yang dilakukan oleh petani. Kegiatan yang dilakukan para
petni karet lebih beragam pada saat sebelum dan awal penanaman, namun ketika
karet sudah dewasa, maka kegiatan petani tidaklah terlalu banyak untuk merawat
pohon karet tersebut. Sebelum menanam karet, dilakukan persiapan lahan tanam
dengan penggemburan, lalu dilakukan penanaman dengan menggunakan jarak tanam
sesuai tanah. Setelah penanaman selesai dilakukan pemeliharaan dengan cara penyulaman,
yaitu apabila bibit ada yang mati segera diganti dengan bibit baru, penyulaman
ini dilakukan sampai umur 2 tahun. Selain itu melakukan pemotongan tunas palsu
hingga pohon mencapai 1,80meter. Melakukan perangsangan percabangan apabila
tanaman berumur 2-3tahun namun belum mempunyai cabang. Serta melakukan
pemupukan 2 kali setahun, yaitu pada menjelang musim hujan dan akhir musim
kemarau. Setelah itu kegiatan panen dan pasca panen, cirri-ciri karet yang
sudah dapat dipanen adalah rata-rata berumur 6 tahun atau 55% pohon yang ada di
kebun sudah memiliki diameter 45-50cm. Jika karet sudah dapat disadap, maka
kegiatan penyadapan dilakukan sekitar 1hari atau 2hari sekali. Dan kegiatan
panen dilakukan sekitar 1minggu sekali.
Terung adalah salah satu tanaman
jenis perdu yang mudah dibiakkan karena ia dapat hidup di daerah dataran rendah
hingga dataran tinggi. Kegiatan yang dilakukan dalam usahatani terung dimulai
dari menyiapkan lahan penanaman dengan cara diolah terlebih dahulu lalu
dibentuk bedengan selebar 1,2-1,4cm dan dibuat lubang tanam berjarak 60cm dan
jarak antarbarisan 70-80cm. Setiap bendengan ini harus dipisahkan oleh parit,
karena terung merupakan tanaman yang tidak tahan genangan air. Lalu setelah itu
dilakukan pemupukan dengan pupuk organik. Lalu setelah lahan siap, bibit
dimasukan ke lubang tanam dan dimasukkan dengan cara tegak lurus, kemudian di
sekitar lubang tanam disirami air. Penyiraman dilakukan setiap 3 hari sekali
sampai masa berbunga. Pada masa berbunga ini dilakukan penyiraman 2 hari
sekali. Pemupukan dilakukan lagi pada saat tanaman berumur 7-14 hari dan pada
saat masa berbunga. Untuk perawatan tanaman, dilakukan kendali hama dan
penyakit. Dan yang terakhir adalah kegiatan panen dan pasca panen. Pada umumnya
terung dapat dipanen sekitar 4 bulan sejak semai. Selanjutnya selang seminggu
sekali, terung dapat dipanen sebanyak 6-7 kali.
loading...
Singkong adalah salah satu hasil
tani yang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Namun hasil tani ini tidak
mempunyai nilai ekonomi yang tinggi apabila belum diolah menjadi produk
agroindustri. Tapi, tidak sedikit pula petai yang menanam singkong. Kegiatan
dalam menanam singkong dimulai dengan menyiapkan lahan dengan penggemburan.
Setelah itu menyiapkan bibit yang baik dan melakukan penanaman. Penanaman bibit
singkong harus memperhatikan ujung bawah dan ujung atas, pastikan ujung bawah
yang ditanam. Setelah penanaman, dilakukan kegiatan perawatan tunas, penyiangan
rumput, pengairan tanaman serta pemupukan. Setelah itu dilakukan kegiatan
panen, ciri singkong yang sudah dapat dipanen adalah berumur 6-8 bulan,
pertumbuhan daun bawah mulai berkurang, dan warna daun mulai menguning dan
banyak yang rontok.
Dengan banyaknya kegiatan yang ada
pada usahatani, biasanya para petani memerlukan tenaga kerja tambahan untuk membantu
mereka dalam melakukan kegiatan usahatani. Yang dimaksud dengan tenaga kerja
disini adalah energy yang dicurahkan dalam suatu proses kegiatan
untukmenghasilkan suatu produksi. Tenaga kerja ini dapat bersumber dari dalam
keluarga maupun luar keluarga dan dapat berupa tenaga kerja laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Biasanya
tenaga kerja luar keluarga diupah sesuai waktu kerja. Di desa Pancasila upah
tenaga kerja tani beragam pada tiap dusunnya. Untuk tenaga kerja satu hari
penuh dengan jam kerja sekita 8jam upah yang dibayarkan diantara Rp.
30.000-Rp.40.000 dan diberi makan atau Rp.35.000-Rp.45.000 jika tidak diberi
makan. Adapun upah untuk tenaga kerja setengah hari dengan jam kerja sekitar
4jam upah yang dibayarkan diantara Rp.20.000-Rp.30.000 dan diberi makan atau
Rp25.000-Rp.35.000 tanpa diberi makan. Upah yang dibayarkan ini ditentukan oleh
para petani yang menyewa tenaga kerja dan tentunya disetujui oleh para tenaga
kerja. Perekrutan tenaga kerja juga tergantung dengan ketersediaan tenaga kerja
yang ada, jenis kelamin pekerja bukanlah suatu masalah di Desa Pancasila.
Dari data yang kami dapatkan, ada
beberapa petani yang mengerjakan segala kegiatan dalam usahataninya sendiri
ataupun dibantu oleh anggota keluarganya. Rata-rataa anggota keluarga yang
membantu kegiatan usahatani mereka adalah istri, anak laki-laki ataupun menantu
laki-laki, walaupun beberapa anak perempuan juga ikut membantu kegiatan
usahataninya. Kebutuhan tenaga kerja ini tergantung dengan jenis usahatani yang
dilakukan para petani. Para petani padi memelurkan tenaga kerja ini pada saat
musim tanam dan musim panen. Namun beberapa petani juga biasa menggunakan
tenaga kerja tambahan pada saat menyiangi rumput ataupun pemupukan. Adapula
petani padi yang melakukan kegiatan taninya bersama kelompok taninya, jadi
setiap anggota kelompok tani aling membantu melakukan kegiatan usahatani di
lahan anggota kelompok lainnnya, terutama pada saat kegiatan panen dan tanam.
Sama halnya dengan para petani padi,
petani terung, jagung, dan singkong juga biasanya memelurkan tenaga kerja pada
saat musim panen dan musim tanam. Walaupun, adapula petani yang membutuhkan
tenaga kerja pada kegiatan pemupukan, penyiangan, penyiraman, ataupun
pembubunan. Berbeda dengan petani lainnya, para petani karet sangat jarang
membutuhkan tenaga kerja. Para petani karet pada umumnya melakukan penyadapan
dan kegiatan panen sendiri atau dibantu keluarganya. Walaupun begitu, kami
menemukan ada juga petani karet yang menyewa tenaga kerja untuk memanen
karetnya.
Dalam melaksanakan usahatani
pastinya para petani menggunakan peralatan untuk mempermudah kegiatan yang
mereka lakukan. Dari data yang kami dapatkan, 100% dari responden memiliki
cangkul, baskom/ember, golok, dan sabit sebanyak masing-masing minimal satu
unit. Rata-rata para responden petani telah memiliki cagkul selama 7 tahun
dengan harga beli sekitar Rp. 15.000 sampai Rp. 25.000. Golok para responden
petani rata-rata telah dimiliki selama 4 tahun dengan harga beli bekisar Rp.
30.000 sampai Rp. 50.000. Sabit yang dimilik para responden rata-rata telah
dimiliki selama 7tahun dengan harga beli diantara Rp. 10.000 sampai Rp. 20.000.
Baskom yang dimiliki para responden rata-rata berumur 2 tahun dengan harga beli
Rp. 5.000 sampai Rp. 15.000 dan adapula yang menggunakan ember bekas cat.
Beberapa responden memiliki sprayer sendiri dengan rata-rata umur 3 tahun,
beberapa tidak memeliki sprayer. Harga beli sprayer ini beragam sesuai merek
sprayer yang digunakan, harga sprayer yang digunakan para responden sekitar Rp.
150.000 sapai Rp. 250.000. Dan tidak satupun dari responden yang kami tanyakan
memiliki alat bajak bermesin.
Setelah sekian banyak kegiatan usahatani yang
dilakukan oleh para responden maka aka nada hasil produksi tani yang didapat.
Dari seluruh responden didapatkan bahwa hasil produksi padi adalah sekitar 15,6
ton padi basah, hasil produksi singkong sekitar 6 ton, hasil produksi terung
sekitar 2,8ton, hasil produksi jagung adalah 13,5ton jagun pretelan/biji. Dari
total hasil produksi padi sekitar 6,715 ton dijual, 8,325 ton di konsumsi, 0,56
ton digunakan untuk kepentingn lain-lain yaitu bagi hasil dengan penyakap. Dari
total hasil produksi singkong, 5,75 ton digunakan untuk dijual dan 0,25 ton
lainnya digunaan untuk konsumsi pribadi. Dari total hasil produksi jagung 1,4ton
digunakan untuk bagi hasil dengan penyakap dan sisanya dijual. Dan 100% hasil
produksi terung serta karet dijual oleh para responden. Seluruh hasil padi,
jagung dan terung dijual kepada tengkulak, hasil karet dijual kepada tengkulak
yang menghampiri tiap penjual, hasil singkong dijual secara eceran ke warga
maupun pedagang kecil yang aada di Desa Pancasila ataupun desa sekitar lainnya.
Dalam menjalankan usahataninya para
responden ini pastinya memerlukan modal. Yang dimaksud dengan modal disini
adaah barang atau uang yang bersama-sama degan faktor produksi lahan dan tenaga
kerja menghasilkan baran-barang baru misalnya produksi gabah. Sumber modal
tersebut juga sangatlah beragam. Dari data yang kami dapatkan terdapat 2
responden dengan modal milik sendiri dan modal hasil pinjaman, 7 responden
menggunakan 100% modal milik sendiri untuk melakukan usahataninya, dan 6
responden memperoleh modal dari pinjaman. Dua orang responden melakukan
peminjaman modal kepada bank yaitu bank BRI dan BPR dengan jangka waktu
pembayaran 6bulan. Dua responden melakukan peminjaman kepada rekan dengan cara
pebayaran sesuai berat bahan yang dipinjam dan dibayarkan dengan hasil panen.
Sedangkan dua responden lainnya melakukan peminjaman kepada tengkulak dan toko
dengan pembayaran dilakukan pada saat setelah panen.
0 Komentar untuk "Gambaran Umum Usahatani Desa Pancasila Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung"