Translate

Resume Komunikasi Lintas Budaya

Perkembangan dunia saat ini tampak semakin menuju pada apa yang disebut sebagai suatu “global village”  (desa dunia).  Salah satu implikasinya adalah semakin menngkatnya kontak-kontak komunikasi dan hubunngan antar berbagai bangsa dan negara.  Dalam siatuasi yang demikian mempelajari maslaah-masalah komunikasi antarbudaya jelas menjadi semakin penting.  Karena apabila masing-masing pihak yang terlibat dalam komunikasi antar budaya tersebut empunyai perbedaan dalam aspek-aspek tertentu, misalnya ideologi, otientasi dan gaya hidup, serta masing-masing pihak tidak mau memahami pihak lainnya, maka berbagai problema akan terjadi.  Problema ini selanjutnya dapat menjurus pada terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti terjadinya konflik kekerasan, permusuhan, perpecahan, diskriminasi, dan lain-lain (Sendjaja, 2013)


A.    Definisi Komunikasi Antarbudaya


Pakpahan dalam jurnalnya yang berjudul Fungsi Komunikasi Antar Budaya dalam Prosesi Pernikahan Adat Batak menyebutkan bahwa kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta Buddahyah, yaitu bentuk jamak dari buddi yang artinya budi dan akal.  Ada juga yang berpendapat bahwa pengertian Kebudayaan adalah sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk yang berarti daya dari budi.  Sedangkan dalam bahasa Belanda kata “budaya“ disebut dengan cultuur atau Culture (dalam bahasa Inggris) yang berasal dari bahasa Latin colere berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani.  Dari segi arti ini berkembanglah arti kultur sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengubah alam.  Sehingga dapat dikatakan kebudayaan merupakan hasil budi/akal manusia berkaitan dengan kegiatan manusia dalam memenuhi segala kebutuhan dengan pemanfaatan sumber daya alam yang ada di sekitarnya.

Menurut  Anderson (dalam Sendjaja 1999) komunikasi adalah suatu proses dengan mana kita bisa memahami dan dipahami oleh orang lain.  Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan secara konstan berubah sesuai degan situasi yang berlaku.  Sedangkan menurut Berelsn dan Steiner (dalam Sendjaja 2013) konunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain, melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka, dan lain-lain.

Liliweri dalam Sanjaya (2013) mengungkapkan bahwa komunikasi antar budaya terjadi bila produsen pesan adalah anggota suatu budaya dan penerima pesannya adalah anggota dari budaya yang lain.  Jadi komunikasi antar budaya adalah pertukaran makna yang berbentuk simbol yang dilakukan dua orang yang berbeda latar belakang budayanya.  Sedangkan menurut Stewart dalam (Sendjaja 1999) komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu kondisi yang menunjukkan adanya perbedaan budaya sepertu bahasa, nilai-nilai, adat, kebiasaan. 

Young Yung Kim dalam (Suranto Aw 2010) menyebutkan bahwa komunikasi antarbudaya menunjuk pada suatu fenimena komunikasi dimana paa pesertanya memiliki latarbelakang budaya yang berbeda terlibat dalam suatu kontak antara satu dengan lainnya, baik secara langsung atau tidak langsung.  Suranto Aw menyimpulkan bahwa komunikasi antarbudaya adalah proses komunikasi yang melibatkan orang-orang yang berasal dari lingkungan sosial budaya yang berbeda.  Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi lintas budaya adalah proses penyampaian informasi, ide, atau gagasan dalam suatu kondisi yang menunjukkan adanya perbedaan budaya sepertu bahasa, nilai-nilai, adat, kebiasaan.

Lebih lanjut Sendjaja menekankan bahwa perbedaan kebudayaan sebagai faktor yang menentukan dalam berlangsungnya proses komunikasi.  Walaupun komunikasi antar budaya mengakui dan mengurusi permasalahan tentang persamaan-persamaan dan perbedaan dalam karakateristik kebdayaan antara pelaku-pelaku komunikasi, tetapi titik perhatian utamanya adalah proses komunikasi antara individu-individu ata kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaan, yang mencoba untuk berinteraksi.


B.     Pentingnya Mempelajari Komunikasi Sosial Budaya


Mempelajari komunikasi sosial budaya merupakan aktivitas penting dengan alasan sebagai berikut  (Aw, 2010).
1)        Interaksi keseharian kita melibatkan orang-orang yang berasal dari berbagai lata belakiang sosial budaya.
2)        Agar komunikasi sosial budaya efektif, diperlukan usaha untuk memahami makna pesan baik verbal maupun non verbal.  Pebedaan pemaknaan pesan menjadi wal ancaman komunikasi efektif.
3)        Perlunya mempelajari nilai-nilai sosial budaya dari orang –orang yang berinteraksi dengan kita sehingga mis komunikasi dapat dihindari.


C.    Pentingnya Komunikasi Antarbudaya


Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab pentingnya komunikasi antarbudaya (DeVito, 1997).
1)      Mobilitas
Mobilitas masyarakat di seluruh dunia sedang mencapai puncaknya.  Perjalanan dari satu negara ke negara lain dan dari satu benua ke benua lain banyak dilakukan.  Saat ini orang seringkali mengunjungi budaya-budaya lain untuk mengenal daerah baru dan orang-orang yang berbeda serta untuk mmenggali peluang-peluang ekonomis.  Hubungan antarpribadi kita semakin menjadi hubungan antarbudaya.
2)      Saling Kebergantungan Ekonomi
Kemampuan suatu bangsa bergantung pada kemampuan bangsa untuk berkomunikasi secara efektif dengan kultur-kultur yang berbeda.  Hal ini juga berlaku pada seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia.
3)      Teknologi Komunikasi
Meningkatnya pesatnya teknologi komunikasi telah membawa kultu luar yag adakalanya asing masuk ke rumah kita.  Film-film seri impor yang ditayangkan di televisi telah membuat kita mengenal adat kebiasaan dan riwayat bangsa-bangsa lain.  Berita-berita luar negeri merupakan hal yang lumrah.  Setiap malam kita menyaksikan apa yang terjadi di negeri yang jauh melalui telivisi.  Dan kita dapat, melalui telepon, berhubungan langsung ke setiap pelosok dunia.  Teknlogi telah membuat komunikasi antarbudaya mudah, praktis, dan tak terhindarkan.
4)      Pola Imigrasi
Di hampir setiap kota besar di dunia kita daat menjumpai orang-orang dari bangsa lain.  Kita bergaul, berkumpul, atau bersekolah dengan orang-orang yang sangat berbeda dari kita.  Pengalaman sehari-hari kita menjadi semakin antarbudaya.
5)      Kesejahteraan Politik
Sekrang ini kesejahteraan politik kita sangat bergantung pada kesejahteraan politik, kultur atau budaya lain.  Kekacauan politik di belahan dunia lain—Afrika Selatan, Polandia, dan Timur Tengah.  Budaya mempengaruhi keamanan kita.  Komunikasi dan saling pengertian antarbudaya saat ini terasa penting ketimbang sebelumnya.
6)      Kesukaran Memahiri Komunikasi Antarbudaya
Komunikasi antarbudaya merupakan bidang yang sulit untuk dipeajari dan diriset serta lebih sukar lagi memahiri.  Kita dapat mengidentifikasi dua kesulitan utama sebagai suatu cara untuk mengilustrasikan lebih jauh kekhasan bidang ini. 
7)      Etnosentrisme

Etnosentrisme adalah suatu kecenderungan kita untuk melihat orang lain dan perilaku mereka melalui kamacata ultur kita sendiri.  Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk mengevaluasi nilai, kepercayaan, dan perilaku dalam kultur sendiri sebagai lebih baik, lebih logis, dan lebih wajar ketimbang dalam kultur lain.  

  

loading...
DAFTAR PUSTAKA



Aw, Suranto. 2010. Komunikasi Sosial Budaya. Graha Ilmu. Yogyakarta.

DeVito, Joseph A. 1996. Human Communication. Professional Books. Jakarta.

Samovar, Larry A., Porter, Richard E., McDaniel, Edwin R. 2010. Komunikasi Lintas Budaya. Salemba Humanika. Jakarta.

Pakpahan, Friska Berliana. 2013. Fungsi Komunikasi Antar Budaya dalam Prosesi Pernikahan Adat Batak di Kota Samarinda. E-journal Fisip Universitas Mulawarman. Samarinda.      

Sanjaya, Alvin. 2013. Hambatan Komunikasi Antar Budaya Antara Staff Marketing dengan Penghuni Berkewarganegaraan Australia dan Korea Selatan di Apartemen X Surabaya Vol. 1 No. 3. Digital Library Universitas Kristen Petra Surabaya. Surabaya.

Sendjaja, Djuarsa. 1994. Teori Komunikasi. Universitas Terbuka Jakarta. Jakarta.

Tubbs, Stewart L., Moss, Sylvia. 1996. Human Communication. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Baca juga tentang:
1 Komentar untuk "Resume Komunikasi Lintas Budaya"

Back To Top