A.
Definisi Komunikasi Antarbudaya
Pakpahan dalam jurnalnya yang berjudul “Fungsi Komunikasi Antar
Budaya dalam Prosesi Pernikahan Adat Batak”
menyebutkan bahwa kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta Buddahyah, yaitu bentuk jamak dari buddi
yang artinya budi dan akal. Ada juga
yang berpendapat bahwa pengertian Kebudayaan adalah sebagai suatu perkembangan
dari kata majemuk yang berarti daya dari budi.
Sedangkan dalam bahasa Belanda kata “budaya“ disebut dengan cultuur atau Culture (dalam bahasa Inggris) yang berasal dari bahasa Latin colere berarti mengolah, mengerjakan,
menyuburkan, dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti kultur
sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengubah alam. Sehingga dapat dikatakan kebudayaan merupakan
hasil budi/akal manusia berkaitan dengan kegiatan manusia dalam memenuhi segala
kebutuhan dengan pemanfaatan sumber daya alam yang ada di sekitarnya.
Menurut Anderson (dalam
Sendjaja 1999) komunikasi adalah suatu proses dengan mana kita bisa memahami
dan dipahami oleh orang lain. Komunikasi
merupakan proses yang dinamis dan secara konstan berubah sesuai degan situasi
yang berlaku. Sedangkan menurut Berelsn dan Steiner (dalam Sendjaja
2013) konunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian
dan lain-lain, melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata,
gambar-gambar, angka-angka, dan lain-lain.
Liliweri dalam Sanjaya (2013) mengungkapkan bahwa komunikasi
antar budaya terjadi bila produsen pesan adalah anggota suatu budaya dan
penerima pesannya adalah anggota dari budaya yang lain. Jadi komunikasi antar budaya adalah
pertukaran makna yang berbentuk simbol yang dilakukan dua orang yang berbeda
latar belakang budayanya. Sedangkan menurut
Stewart dalam (Sendjaja
1999) komunikasi antar budaya adalah
komunikasi yang terjadi dalam suatu kondisi yang menunjukkan adanya perbedaan
budaya sepertu bahasa, nilai-nilai, adat, kebiasaan.
Young Yung Kim dalam (Suranto Aw 2010) menyebutkan bahwa
komunikasi antarbudaya menunjuk pada suatu fenimena komunikasi dimana paa
pesertanya memiliki latarbelakang budaya yang berbeda terlibat dalam suatu
kontak antara satu dengan lainnya, baik secara langsung atau tidak langsung. Suranto Aw menyimpulkan bahwa komunikasi
antarbudaya adalah proses komunikasi yang melibatkan orang-orang yang berasal
dari lingkungan sosial budaya yang berbeda.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi lintas budaya adalah proses
penyampaian informasi, ide, atau gagasan dalam
suatu kondisi yang menunjukkan adanya perbedaan budaya sepertu bahasa,
nilai-nilai, adat, kebiasaan.
Lebih lanjut Sendjaja menekankan bahwa perbedaan
kebudayaan sebagai faktor
yang menentukan dalam berlangsungnya proses komunikasi. Walaupun komunikasi antar budaya mengakui dan
mengurusi permasalahan
tentang persamaan-persamaan dan perbedaan dalam karakateristik kebdayaan antara
pelaku-pelaku komunikasi, tetapi titik perhatian utamanya adalah proses
komunikasi antara individu-individu ata kelompok-kelompok yang berbeda
kebudayaan, yang mencoba untuk berinteraksi.
B.
Pentingnya Mempelajari Komunikasi Sosial Budaya
Mempelajari komunikasi sosial budaya merupakan
aktivitas penting dengan alasan sebagai berikut
(Aw, 2010).
1)
Interaksi keseharian
kita melibatkan orang-orang yang berasal dari berbagai lata belakiang sosial
budaya.
2)
Agar komunikasi sosial
budaya efektif, diperlukan usaha untuk memahami makna pesan baik verbal maupun
non verbal. Pebedaan pemaknaan pesan
menjadi wal ancaman komunikasi efektif.
3)
Perlunya mempelajari
nilai-nilai sosial budaya dari orang
–orang yang berinteraksi dengan kita sehingga mis komunikasi dapat dihindari.
C.
Pentingnya
Komunikasi Antarbudaya
Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab
pentingnya komunikasi antarbudaya (DeVito, 1997).
1)
Mobilitas
Mobilitas masyarakat di seluruh
dunia sedang mencapai puncaknya. Perjalanan
dari satu negara ke negara lain dan dari satu benua ke benua lain banyak
dilakukan. Saat ini orang seringkali
mengunjungi budaya-budaya lain untuk mengenal daerah baru dan orang-orang yang
berbeda serta untuk mmenggali peluang-peluang ekonomis. Hubungan antarpribadi kita semakin menjadi
hubungan antarbudaya.
2)
Saling Kebergantungan
Ekonomi
Kemampuan suatu bangsa bergantung
pada kemampuan bangsa untuk berkomunikasi secara efektif dengan kultur-kultur
yang berbeda. Hal ini juga berlaku pada
seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia.
3)
Teknologi Komunikasi
Meningkatnya pesatnya teknologi
komunikasi telah membawa kultu luar yag adakalanya asing masuk ke rumah kita. Film-film seri impor yang ditayangkan di
televisi telah membuat kita mengenal adat kebiasaan dan riwayat bangsa-bangsa
lain. Berita-berita luar negeri
merupakan hal yang lumrah. Setiap malam
kita menyaksikan apa yang terjadi di negeri yang jauh melalui telivisi. Dan kita dapat, melalui telepon, berhubungan
langsung ke setiap pelosok dunia. Teknlogi
telah membuat komunikasi antarbudaya mudah, praktis, dan tak terhindarkan.
4)
Pola Imigrasi
Di hampir setiap kota besar di
dunia kita daat menjumpai orang-orang dari bangsa lain. Kita bergaul, berkumpul, atau bersekolah
dengan orang-orang yang sangat berbeda dari kita. Pengalaman sehari-hari kita menjadi semakin
antarbudaya.
5)
Kesejahteraan Politik
Sekrang ini kesejahteraan politik
kita sangat bergantung pada kesejahteraan politik, kultur atau budaya lain. Kekacauan politik di belahan dunia
lain—Afrika Selatan, Polandia, dan Timur Tengah. Budaya mempengaruhi keamanan kita. Komunikasi dan saling pengertian antarbudaya
saat ini terasa penting ketimbang sebelumnya.
6)
Kesukaran Memahiri
Komunikasi Antarbudaya
Komunikasi antarbudaya merupakan
bidang yang sulit untuk dipeajari dan diriset serta lebih sukar lagi memahiri. Kita dapat mengidentifikasi dua kesulitan
utama sebagai suatu cara untuk mengilustrasikan lebih jauh kekhasan bidang ini.
7)
Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah suatu
kecenderungan kita untuk melihat orang lain
dan perilaku mereka melalui kamacata ultur kita sendiri. Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk
mengevaluasi nilai, kepercayaan, dan perilaku dalam kultur sendiri sebagai
lebih baik, lebih logis, dan lebih wajar ketimbang dalam kultur lain.
loading...
DAFTAR PUSTAKA
Aw, Suranto. 2010. Komunikasi Sosial Budaya. Graha Ilmu. Yogyakarta.
DeVito, Joseph A. 1996. Human Communication. Professional Books.
Jakarta.
Samovar, Larry A., Porter,
Richard E., McDaniel, Edwin R. 2010. Komunikasi
Lintas Budaya. Salemba Humanika. Jakarta.
Pakpahan, Friska Berliana. 2013. Fungsi
Komunikasi Antar Budaya dalam Prosesi Pernikahan Adat Batak di Kota Samarinda.
E-journal Fisip Universitas Mulawarman. Samarinda.
Sanjaya,
Alvin. 2013. Hambatan Komunikasi Antar
Budaya Antara Staff Marketing dengan Penghuni Berkewarganegaraan Australia dan
Korea Selatan di Apartemen X Surabaya Vol. 1 No. 3. Digital Library
Universitas Kristen Petra Surabaya. Surabaya.
Sendjaja, Djuarsa. 1994. Teori Komunikasi. Universitas Terbuka
Jakarta. Jakarta.
Tubbs, Stewart L., Moss, Sylvia. 1996. Human Communication. PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Baca juga tentang:
Baca juga tentang:
Tag :
komunikasi bisnis
1 Komentar untuk "Resume Komunikasi Lintas Budaya"
OK Bagus