Dalam kehidupan
manusia kita tidak terlepas dari bantuan orang lain ataupun sistem sosial,
begitu juga para petani. Dalam hubungan sosial, bukan hanya hubungan timbale
balik saja yang dibutuhkan tetapi tentunya ada proses kerjasama, akomodasi,
asimilasi, dll. Dalam perjalanan sistem sosial ini tentunya tidak semuanya
berjalan dengan lancar, pastinya mendapat permasalahan atau hambatan seperti
persaingan, kontrovensi dan konflik diantar para petani. Tetapi, para petani
pasti mau banhu membahu ubtuk membantu satu sama lain, karena mereka berfikir
mereka tidak mempunyai uang yang banyak untuk mengupah makanya mereka saling
bekerjasama dengan bermodalkan tenaga mereka.
Dalam kehidupan
manusia, khususnya kehidupan petani pasti banyak sekali dijumpai jalinan-jalinan
hubungan antara para petani yang lebih dikenal dengan istilah hubungan sosial.
Sistem sosial dan kebudayaan petani biasanya terdiri dari lembaga sosial,
stratifikasi sosial, dan perubahan sosial. Dalam hal kelembagaan sosial,
tentunya berhubungan dengan lembaga-lembaga yang ada di desa Pancasila seperti
lembaga pendidikan dll. Menurut koentjaraningrat (1979) yang digolongkan
menjadi 8 golongan yaitu lembaga kekerabatan, ekonomi, pendidikan, ilmiah,
estetika, keagamaan, politik dan lembaga somantik. Dari kedelapan lembaga
menurut Koetjaraningrat yang ada, khususnya di desa Pancasila yaitu lembaga
kekerabatan, ekonomi, pendidikan, lembaga keagamaan dan lembaga politik.
Dalam lembaga
pendidikan, tentunya ada di desa Pamcasila karena itu lembaga yang dibutuhkan
untuk memajukan anak-anak yang ada di desa Pancasila. Lembaga pendidikan yang
terdapat di desa ini yaitu dimulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA. Lembaga ini
tersebar di berbagai dusun di desa Pancasila. Pendidikan ini sudah ada sejak
lama bahkan kepemilikannya ada yang dari desa, swasta dan pemerintah.
loading...
Selain lembaga pendidikan ada juga lembaga keagamaan di desa ini. Mayoritas masyarakat di desa Pancasila adalah muslim. Banyak terdapat mushola ataupun masjid di berbagai dusun yang dapat digunakan masyarakat dengan sangat terbuka. Ada juga kegiatan belajar membaca Al-Qur’an yang dilaksanakan setiap hari untuk membangun mental agama pada anak-anak yang ada disana. Selain agama islam, di Desa Pancasila ada juga masyarakat yang beragama Kristen ataupun Katolik. Kegiatan keagamaan sering dilakukan pada hari minggu dan hari-hari besar lainnya bagi yang menjalankan. Di desa Pancasila hanya terdapat 1 gereja yang terletak di perbatasan antara Dusun 1 dan Dusun2. Karena penduduk desa Pancasila hanya beragama Islam/Kristen/Katolik jadi tidak ada lagi tempat ibadah untuk agama lainnya.
Ada juga lembaga kekerabatan di desa pancasila seperti kegiatan Arisan yang dilaksanakan oleh Ibu-ibu Rumah Tangga di desa tersebut. Kegiatan ini biasanya dilakukan perdusun tetapi ada juga yang dilakukan perdesa. Tempo waktu arisan juga berbeda-beda, ada yang mingguan, bulanan bahkan tahunan. Tidak hanya ibu-ibu yang melaksanakan kegiatan ini namun juga bapak-bapak yang ingin bergabung diperbolehkan. Di salah satu PAUD di desa Pancasila yaitu PAUD annisa juga mengadakan kegiatan berkumpul dan makan bersama setiap satu bulan sekali. Kegiatan ini juga ditujukan untuk mempererat tali kekerabatan antara anak-anak dan ibu-ibu yang mengantar anak mereka.
Di desa Pancasila juga tidak ada kelembagaan politik namun para calon legislatif banyak memberikan bantuan untuk para petani di desa Pancasila karena bulan April 2014 ini akan diadakan PEMILU. Mereka menarik perhatian masyarakat untuk dapat memilih mereka sebagai pemimpin berikutnya. Dapat dilihat di sepanjang desa Pancasila yang tidak terlepas dari spanduk-spanduk kampanye para caleg dari berbagai partai. Petani-petani di desa Pancasila hanya berharap agar mereka tidak salah memilih dan apa yang dijanjikan oleh para caleg bukan hanya sekedar janji palsu.
Masyarakat di
desa Pancasila tidak mementingkan kekayaan dan kekuasaan seseorang. Mereka
hanya beranggapan yang penting pendapatan mereka cukup untuk memenuhi
kebutuhan. Saling membantu sesama manusia dan budaya lah yang penting untuk
mereka. Bahasa yang digunakan oleh masyarakat desa Pancasila adalah bahasa jawa
karena mayoritas masyarakat desa Pancasila adalah orang jawa.
BACA JUGA
loading...
Tag :
lokasi,
Sosiologi Pertanian
0 Komentar untuk "Gambaran Sistem Sosial Petani di Desa Pancasila Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung"