GAMBARAN UMUM DAN POTENSI WILAYAH
Pengamatan
usahatani ubi jalar dilakukan di Kecamatan Kota Agung Timur, Kabupaten
Tanggamus, Provinsi Lampung. Kabupaten
Tanggamus memiliki luas wilayah 2.855, 46 Km2. Pengamatan ini dilakukan di beberapa pekon
yaitu Talang Aman, Talang Rejo, Umbul Buah, Kampung Baru dan Campang Tiga. Mayoritas penduduk Kecamatan Kota Agung Timur
berprofesi sebagai petani. Hal tersebut
didukung oleh potensi sumberdaya alam yang sangat melimpah. Kesuburan tanah dan ketersediaan irigasi
menjadi pendukung utama dalam pertanian di wilayah tersebut.
Keberadaan Gunung Tanggamus juga
menjadi salah satu berkah tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Tanggamus karena
masyarakat dapat memanfaatkan sumberdaya alam yang ada untuk kehidupan
sehari-hari. Selain adanya Gunung
Tanggamus, Kabupaten Tanggamus juga terletak di pinggir laut yang langsung
menuju Samudera Hindia. Laut Kabupaten
Tanggamus juga memiliki potensi kekayaan alam laut yang sangat melimpah.
Kekayaan Alamyang dimiliki Kabupaten
Tanggamus juga didukung oleh infrastruktur yang baik terutama jalan raya. Kabupaten Tanggamus dilalui jalan lintas
provinsi yang sangan baik keadaannya sehingga memudahkan proses transportasi
dan meminimalisir biaya angkut hasil produksi pertanian. Selain itu, infrastruktur pasar yang ada di
Kabupaten Tanggamus tergolong baik karena di tiap kecamatan terdapat pasar
dengan bangunan semi permanen yang kokoh dan cukup bersih.Keberadaan pasar ini
memudahkan masyarakat petani terutama petani sayur untuk langsung memasarkan
dan menjual hasil usahataninya.Masyarakatpun sangat memanfaatkan keberadaan
semua infrastruktur yang ada sehingga dapat membawa dampak positif bagi
masyarakat itu sendiri.
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.
Budidaya Ubi Jalar
1.
Persiapan Lahan
Lahan ubi jalar dapat berupa tanah tegalan
atau tanah sawah bekas tanaman padi. Persiapan lahan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
a. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah untuk tanaman ubi
jalar yaitu dengan cara diolah terlebih dahulu hingga gembur, karena dapat
membantu perkembangan akar dan pertumbuhan umbi. Pengolahan tanah ini dilakukan
dengan menggunakan cangkul, setelah itu tanah dibiarkan selama satu minggu agar
terkena sinar matahari.
b.
Pembuatan Guludan
Ukuran guludan adalah lebar bawah kurang lebih 60
sentimeter, tinggi 30-40 sentimeter dan jarak antar guludan 70-100 sentimeter
dan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan. Ukuran guludan tidak boleh melebihi 40
centimeter, karena guludan yang terlalu tinggi cenderung menyebabkan
terbentuknya ubi berukuran panjang dan dalam, sehingga sulit dipanen.
2. Persiapan Bibit
Tanaman ubi jalar dapat diperbanyak
secara generatif dengan biji dan secara vegetatif dengan setek batang atau
setek pucuk.Pada umumnya petani melakukan pembiakan tanaman ubi jalar dengan
setek pucuk yang berasal dari penunasan umbi.Bibit yang paling bagus adalah
berasal dari setek pucuk.
3. Penanaman
Jarak tanam yang ideal adalah 75x30 sentimeter.Jarak tanam yang terlalu jauh menyebabkan penggunaan lahan kurang efektif sehingga secara ekonomi kurang menguntungkan.Pada umumnya sistem penanaman ubi jalar oleh petani dilakukan secara monokultur (tunggal), yaitu dengan menanam ubi jalar saja.
4. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman bertujuan untuk menjaga pertumbuhan tanaman agar tetap normal dan sehat, sehingga menghasilkan umbi dalam jumlah banyak dan berkualitas baik. Pemeliharaan tanaman ubi jalar yang harus dilakukan antara lain adalah:
3. Penanaman
Jarak tanam yang ideal adalah 75x30 sentimeter.Jarak tanam yang terlalu jauh menyebabkan penggunaan lahan kurang efektif sehingga secara ekonomi kurang menguntungkan.Pada umumnya sistem penanaman ubi jalar oleh petani dilakukan secara monokultur (tunggal), yaitu dengan menanam ubi jalar saja.
4. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman bertujuan untuk menjaga pertumbuhan tanaman agar tetap normal dan sehat, sehingga menghasilkan umbi dalam jumlah banyak dan berkualitas baik. Pemeliharaan tanaman ubi jalar yang harus dilakukan antara lain adalah:
a.
Penyulaman
Penyulaman dilakukan dengan mengganti tanaman yang kerdil, kurus, rusak atau mati dengan bibit yang baru.Cara menyulam adalah dengan mencabut bibit yang mati, kemudian diganti dengan bibit baru dengan ditanam sepertiga bagian pangkal setek ditimbun tanah.
b. Pengairan
Waktu pengairan biasa dilakukan pada pagi hari atau sore hari.Pengairan dilakukan dengan tujuan untuk membantu menstabilkan kelembaban tanah, melarutkan pupuk dalam tanah, membersihkan tanah dari bahan-bahan beracun dan menekan pertumbuhan gulma.
c. Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan dilakukam dengan membersihkan gulma atau rumput yang berada di sekitar tanaman ubi jalar.Penyiangan dilakukan pada saat rumput masih muda supaya tidak merusak akar tanaman ubi jalar.Pembumbunan dilakukan untuk menggemburkan dan meninggikan permukaan tanah di sekitar tanaman.Biasanya petani melakukan penyiangan dan pembumbunan secara bersamaan pada saat tanaman berumur satu bulan setelah tanam dan dilakukan kembali pada saat tanaman berumur dua bulan.
d. Pemupukan
Pemupukan dilakukan menggunakan pupuk poshka dengan dosis 150 kg/Ha. Pemupukan dilakukan setelah 25 hari setelah tanam dengan cara disebar di sekitar batang pangkal.
5. Panen
Tanaman ubi jalar dapat dipanen bila umbi-umbinya sudah tua. Ciri fisik ubi jalar matang, antara lain adalah bila kandungan tepungnya sudah maksimum, ditandai dengan kadar serat yang rendah dan bila direbus (dikukus) rasanya enak serta tidak berair. Waktu panen berkisar antara 3,5-4 bulan setelah tanam.
6. Pasca Panen
a. Pengumpulan
Hasil panen dikumpulkan di lokasi yang cukup strategis, aman dan mudah dijangkau oleh angkutan
b. Penyortiran
Pemilihan atau penyortiran ubi jalar sebenarnya dapat dilakukan pada saat pencabutan berlangsung.Akan tetapi penyortiran ubi jalar dapat dilakukan setelah semua pohon dicabut dan ditampung dalam suatu tempat. Penyortiran dilakukan untuk memilih umbi yang berwarna bersih terlihat dari kulit umbi yang segar serta yang cacat terutama terlihat dari ukuran besarnya umbi serta bercak hitam atau garis-garis pada daging umbi.
c. Pengemasan
Ubi jalar yang telah dilakukan penyortiran langsung dikemas dalam karung plastic yang dibagian atasnya diberi daun ubi jalar.Selanjutnya ubi jalar telah siap untuk dipasarkan atau dijual ke tengkulak.
Penyulaman dilakukan dengan mengganti tanaman yang kerdil, kurus, rusak atau mati dengan bibit yang baru.Cara menyulam adalah dengan mencabut bibit yang mati, kemudian diganti dengan bibit baru dengan ditanam sepertiga bagian pangkal setek ditimbun tanah.
b. Pengairan
Waktu pengairan biasa dilakukan pada pagi hari atau sore hari.Pengairan dilakukan dengan tujuan untuk membantu menstabilkan kelembaban tanah, melarutkan pupuk dalam tanah, membersihkan tanah dari bahan-bahan beracun dan menekan pertumbuhan gulma.
c. Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan dilakukam dengan membersihkan gulma atau rumput yang berada di sekitar tanaman ubi jalar.Penyiangan dilakukan pada saat rumput masih muda supaya tidak merusak akar tanaman ubi jalar.Pembumbunan dilakukan untuk menggemburkan dan meninggikan permukaan tanah di sekitar tanaman.Biasanya petani melakukan penyiangan dan pembumbunan secara bersamaan pada saat tanaman berumur satu bulan setelah tanam dan dilakukan kembali pada saat tanaman berumur dua bulan.
d. Pemupukan
Pemupukan dilakukan menggunakan pupuk poshka dengan dosis 150 kg/Ha. Pemupukan dilakukan setelah 25 hari setelah tanam dengan cara disebar di sekitar batang pangkal.
5. Panen
Tanaman ubi jalar dapat dipanen bila umbi-umbinya sudah tua. Ciri fisik ubi jalar matang, antara lain adalah bila kandungan tepungnya sudah maksimum, ditandai dengan kadar serat yang rendah dan bila direbus (dikukus) rasanya enak serta tidak berair. Waktu panen berkisar antara 3,5-4 bulan setelah tanam.
loading...
6. Pasca Panen
a. Pengumpulan
Hasil panen dikumpulkan di lokasi yang cukup strategis, aman dan mudah dijangkau oleh angkutan
b. Penyortiran
Pemilihan atau penyortiran ubi jalar sebenarnya dapat dilakukan pada saat pencabutan berlangsung.Akan tetapi penyortiran ubi jalar dapat dilakukan setelah semua pohon dicabut dan ditampung dalam suatu tempat. Penyortiran dilakukan untuk memilih umbi yang berwarna bersih terlihat dari kulit umbi yang segar serta yang cacat terutama terlihat dari ukuran besarnya umbi serta bercak hitam atau garis-garis pada daging umbi.
c. Pengemasan
Ubi jalar yang telah dilakukan penyortiran langsung dikemas dalam karung plastic yang dibagian atasnya diberi daun ubi jalar.Selanjutnya ubi jalar telah siap untuk dipasarkan atau dijual ke tengkulak.
Tag :
usahatani
0 Komentar untuk "Usahatani Ubi Jalar di Kecamatan Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung"