sumber |
Nama Bahan Aktif: Isopropilamina
glifosat 240 gr/l
Jenis Formulasi :
AS (cair)
Translokasi : Sistemik
Selektivitas : non-selektif
Waktu Aplikasi :
pasca tumbuh
Tanaman sasaran
:karet dan kelapa sawit
Gulma Sasaran :
Gulma daun lebar
(Ageratum
conyzoides)
Dosis : 2-4 l/ha dan 4-6 l/ha.
Volume Semprot :
Tinggi
Harga : Rp.
Mekanisme Kerja:
Herbisida translokasi, menghambat kerja enzim
5-enolpyruvylshikimate-3-phosphate synthase (EPSPS), enzim yang terlibat dalam
sintesa tiga asam amino.
2) Proquat
Nama Bahan Aktif :
Paraquatdiklorida
Jenis Formulasi :
276 CL (cair)
Translokasi :sistemik
Selektivitas : non-selektif
Waktu Aplikasi :
pasca tumbuh
Tanaman sasaran :
kelapa sawit
Gulma Sasaran :
Ageratum conyzoides (daun
lebar) dan
Ischaemum
timoronse
(rumput)
Dosis : 2-2,5l/ha
Volume Semprot :
400-500 l/ha
Harga : Rp.
Mekanisme Kerja:
Bertindak cepat dan non-selektif, membunuh tanaman hijau pada
jaringan kontak.
3) Grandup
Nama Bahan Aktif : Isopropilamina
glifosfat 480g/l
Jenis Formulasi :
SL
Translokasi : sistemik
Selektivitas :non selektif
Waktu Aplikasi : pasca tumbuh
Tanaman sasaran :
kelapa sawit, karet
Gulma Sasaran :
Cynodon doctylon,eleusine
indica,
imperata cylindrica
Dosis : 1,5s/d3 l/ha dan 3s/d4 l/ha
Volume Semprot :
tinggi
Harga : Rp.
Mekanisme Kerja:
4) Maron
Nama Bahan Aktif : Diuron 500g/l
Jenis Formulasi :
SC
Translokasi
: Sistemik
Selektivitas
:Selektif
Waktu Aplikasi :Pasca tumbuh
Tanaman sasaran :
Tebu
Gulma Sasaran :
Borreria alata, Mimosa invisa
Dosis : 2-3 l/ha
Volume Semprot :
tinggi
Harga : Rp.
Mekanisme Kerja:
Herbisida ini biasanya diabsorbsi melalui akar dan
ditranslokasikan ke daun melalui batang. Pemakaian lewat daun tidak
ditranslokasikan lagi. Di dalam tubuh tumbuhan diuron mengalami
degradasi, terutama melalui pelepasan gugus metil. Herbisida
diuron menghambat
reaksi Hill pada fotosintesis, yaitu dalam fotosistem II.
Dengan demikian
pembentukan ATP dan NADPH terganggu
5) Lindomin 865 AS
Nama
Bahan Aktif : Dimethylamine-2,4 di-ChloroPhenoxy Acetic Acid; DMA-2,4 D
Jenis Formulasi :
865 AS, cair
Translokasi : sistemik
Selektivitas : selektif
Waktu Aplikasi :
pasca tumbuh
Tanaman sasaran :
Padi, jagung, dan tebu
Gulma Sasaran :
Gulma daun lebar
(Monochoria
vaginalis),
Gulma daun
sempit
(Paspalum
distichu)
Dosis : 0,5-1 lt/ha dan 1-2 lt/ha
Volume Semprot :
400-600 lt/ha dan 500 lt/ha
Harga : Rp.
Mekanisme Kerja:
Mematikan gulma dengan cara peniruan hormon pertumbuhan
auxin, yang pada Dosis yang efektif menyebabkan pertumbuhan gulma menjadi tidak
terkontrol yang menyebabkan kematian.
6) Argold
Nama Bahan Aktif : Sinmetilin
100g/l
Jenis Formulasi :
TC
Translokasi :
Selektivitas : non-sistemik
Waktu Aplikasi :
pra tumbuh
Tanaman sasaran :
padi sawah
Gulma Sasaran :
daun lebar,daun sempit,
teki, rumput
Dosis :
Volume Semprot :
Harga : Rp.
Mekanisme Kerja:
loading...
7) Allyplus 20 WDG
Nama Bahan Aktif : Metil
metsulfuron 20 %
Jenis Formulasi :
WDG (padat)
Translokasi
: sistemik
Selektivitas
: non selektif
Waktu Aplikasi :
pra tumbuh
Tanaman sasaran :
karet dan kelapa sawit
Gulma Sasaran :
berdaun lebar (Borreria
latifora)
Dosis : 100-200 gr/ha
Volume Semprot :
Harga : Rp.
Mekanisme Kerja:
Herbisida yang cara kerjanya ditranslokasikan ke seluruh
tubuh atau bagian jaringan gulma, mulai dari daun sampai keperakaran atau
sebaliknya.
Cara kerja herbisida ini membutuhkan waktu 1-2 hari untuk
membunuh tanaman pengganggu tanaman budidaya (gulma) karena tidak langsung
mematikan jaringan tanaman yang terkena, namun bekerja dengan cara menganggu
proses fisiologi jaringan tersebut lalu dialirkan ke dalam jaringan tanaman
gulma dan mematikan jaringan sasarannya seperti daun, titik tumbuh, tunas
sampai ke perakarannya.
8) Bimaron
Nama Bahan Aktif : Diuron 500 g/l
Jenis Formulasi :
500 F (cair)
Translokasi
: sistemik
Selektivitas
: selektif
Waktu Aplikasi :
pra tumbuh
Tanaman sasaran :
Tebu
Gulma Sasaran : Daun sempit (Echinochloa
colonum), Daun
lebar
(Ludwigia
hyssopifolia),
Teki (Cyperus
rotundus,
Cyperus
difformis)
Dosis
: 0.75-1.5 l/ha, 0.75-1.5 l/ha,
dan 1.5-3.0 l/ha.
Volume Semprot :
tinggi
Harga
: Rp.
Mekanisme Kerja:
Herbisida diuron bersifat sistemik. Herbisida ini biasanya
diabsorbsi melalui akar dan ditranslokasikan ke daun melalui batang. Pemakaian
lewat daun tidak ditranslokasikan lagi. Di dalam tubuh tumbuhan diuron
mengalami
degradasi, terutama melalui pelepasan gugus metil. Herbisida
diuron menghambat
reaksi Hill pada fotosintesis, yaitu dalam fotosistem II.
Dengan demikian
pembentukan ATP dan NADPH terganggu
9) Mamba 490 SL
Nama Bahan Aktif : Ipaglifosfat
485,5gl
Jenis Formulasi :SL
Translokasi
: sistemik
Selektivitas
:
Waktu Aplikasi :
pasca tumbuh
Tanaman sasaran :
jagung
Gulma Sasaran :
Dosis :
Volume Semprot :
Harga : Rp.
Mekanisme Kerja:
10) Starane 200 EC
Nama Bahan Aktif : Fluroksipir 200
gram/ liter
Jenis Formulasi :
EC
Translokasi : Sistemik
Selektivitas : Selektif
Waktu Aplikasi :
pasca tumbuh
Tanaman sasaran :
karet dan kelapa sawit
Gulma Sasaran :
Gulma daun lebar
(Ageratum
conyzoides),
Semak (Chromolaena odorata)
Dosis : 0,25-0,5 liter /hektar dan
0,50-1,0
liter/ hektar
Volume Semprot :
400-600 liter/hektar
Harga : Rp.
Mekanisme Kerja:
Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan knapsack sprayer/
penyemprotan dilakukan dengan menggunakan knapsack sprayer/ Pakailah semprotan
punggung yang bertekanan tetap dan nosel polijet untuk mendapatkan hasil
semprotan yang rata
Tag :
Perlindungan Tanaman
0 Komentar untuk "Herbisida di Indonesia beserta keterangannya"