I.
PENDAHULUAN
I.I LATAR
BELAKANG
Kebutuhan
hidup individu berbeda-beda, tidak ada yang sama antara satu dengan yang
lainnya. Kebutuhan dibagi menjadi dua yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan
sekunder. Kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi setiap
individu yaitu sandang, pangan, papan. Tiga kebutuhan primer ini saling
berkesinambungan, karena jika salah satu tidak terpenuhi maka keseimbangan
hidup individu akan terganggu. Salah satu contohnya adalah jika satu idividu
tak mendapatkan pangan yang layak kesehatan tubuh mereka berkurang. Mereka akan
sulit bekerja dan tak mampu memenuhi kebutuhan yang lain. Sedangkan kebutuhan
sekunder merupakan kebutuhan pendukung yang dapat dipenuhi setelah kebutuhan
primer terpenuhi. Jika ada kebutuhan sekunder yang tak terpenuhi maka tidak
akan menggaggu kehidupan mereka. Pada era sekarang kebutuhan akan pangan di
Indonesia sangat meningkat. Hal ini dikarenakan pertumbuhan penduduk Indonesia
yang setiap tahunnya semakin bertambah. Selain itu pasokan dari petani juga
berkurang karena kurangnya lahan atau faktor alam yang mempengaruhi hasil panen
mereka. Kurangnya lahan dapat dikarenakan pembalakan liar yang menjadikan lahan
pertanian sebagai lahan industri, perkantoran atau perumahan mewah.
Komunikasi
antara pemerintah dan petani harus dibangun. Dalam konteks ini petani dan
pemerintah dapat bekerjasama mengatasi persoalan yang ada saat terjadi masalah
atau saling bekerjasama membuat inovasi di dunia pertanian. Namun peran
pemerintah lebih menonjol dalam pengambilan keputusan atau kebijakan yang akan
digunakan. Karena pemerintah mempunyai hak yang lebih dan merupakan institusi
tertinggi dalam suatu pemerintahan. Selain itu pemerintah juga lebih mengetahui
hal positif dan negatif yang dapat terjadi jika suatu keputusan digunakan.
Salah satu contohnya adalah saat naiknya harga beras, pemerintah dapat
mengambil solusi dengan menambah pasokan beras dari Bulog atau dengan mengimpor
beras dari negara lain. Cara ini dapat membuat harga beras stabil kembali. Namun, banyak masyarakat yang
berpendapat bahwa terkadang pemerintah hanya mementingkan suatu kelompok saja.
Padahal pemerintah dalam mengambil keputusan selalu melihat dari semua sisi
yang dapat menguntungkan semua pihak. Karena itu saya akan membahas tentang peran
pemerintah yang mampu memperbaiki hasil akhir dari mekanisme pasar.
1.2 TUJUAN
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah :
1.
Mengetahui tujuan
pemerintah dalam mekanisme pasar
2.
Mengetahui faktor
yang menyebabkan pemerintah memperbaiki hasil akhir mekanisme pasar
3.
Mengetahui alasan
pemerintah memperbaiki hasil akhir mekanisme pasar
II.
ISI
2.1 REVIEW
ARTIKEL
Artikel
dengan judul “Impor Garam 1,2 Juta Ton”
Pemerintah
memutuskan untuk mengimpor garam konsumsi sebanyak 500 juta ton. Dengan begitu
total impor garam tahun ini mencapai 1,2 juta ton. Sebanyak 1,6 juta ton
diantaranya untuk keperluan industri. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan
kekurangan stok di dalam negeri, untuk masa konsumsi selama 4,5 bulan sebelum
masa panen raya. Dengan tingkat konsumsi 120 juta ton per bulan maka kebutuhan
garam konsumsi untuk empat bulan sekitar 500 juta ton.
loading...
2.2 PEMBAHASAN
Dalam
mekanisme pasar pemerintah terkadang ikut campur dalam pengambilan kebijakan.
Namun yang harus diperhatikan adalah tidak semua campur tangan pemerintah
memberikan hasil yang baik walaupun tujuannya baik. Banyak faktor yang
menyebabkannya. Salah satunya adalah trade
off (konflik) antara tujuan-tujuan yang ingin dicapai (Prathama Raharja dan
Mandala Manurung, 2002). Campur tangan pemerintah dalam artikel diatas adalah
keputusan dalam mengimpor garam konsumsi sebanayk 500 juta ton. Keputusan
pemerintah untuk mengimpor garam konsumsi diputuskan oleh beberapa kementrian
antara lain Kementrian Perdagangan, Kementrian Kelautan dan Perikanan,dan
Kementrian Perindustrian serta perwakilan pemerintah daerah dan perwakilan dari
daerah penghasil garam. Keputusan ini diambil mengingat kebutuhan garam
konsumsi di Indonesia yang cukup banyak sedangkan stok garam untuk tahun 2012
hanya cukup hingga pertengahan bulan Maret sampai menunggu panen raya pada
bulan Juli. Dengan perhitungan stok tahun 2011 hanya 306 juta ton sedangkan
kebutuhan akan garam konsumsi sebesar 120 juta ton tiap bulannya.
Alasan
pemerintah mengimpor garam adalah untuk menghindari kelangkaan garam di
masyarakat sebelum panen raya tiba. Selain itu agar harga garam tidak naik
akibat stok garam yang terbatas. Tujuan
diadakannya campur tangan pemerintah adalah menjaga agar perekonomian dapat
tumbuh dan mengalami perkembangan yang teratur dan stabil, menyediakan barang
publik (publik goods) untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengawasi agar kegiatan ekonomi yang
merugikan masyarakat dapat dihindari atau dikurangi,(Prathama Raharja dan
Mandala Manurung, 2002). Hal ini
dikarenakan sistem ekonomi yang berlaku di Indonesia adalah sistem ekonomi
dimana peran negara dominan. Peranan ini tampak pada proses pembentukan harga
dan keputusan dalam mengimpor barang. Harga lebih sering berlangsung sebagai
akibat atau pengaruh dari kebijakan pemerintah,(Syahrin,1987)
loading...
III.
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa:
1.
Menjaga agar
perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan yang teratur dan stabil,
menyediakan barang publik (publik goods)
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengawasi agar kegiatan ekonomi
yang merugikan masyarakat dapat dihindari atau dikurangi.
2.
Beberapa penyebab
pemerintah berperan dalam memperbaiki mekanisme pasar adalah kebutuhan pasar
yang meningkat sedangkan persediaan akan kebutuhan tidak dapat memenuhi
(kelangkaan) atau kenaikan harga di pasar yang dapat membuat masyarakat kesulitan.
3.
Alasan pemerintah
dalam memperbaiki mekaisme pasar adalah menghindari kelangkaan kebutuhan barang
di masyarakat. Selain itu agar harga kebutuhan barang tidak naik akibat stok
yang terbatas.
DAFTAR PUSTAKA
Koran
KOMPAS, Februari 2012.
Syahrin,
Kebijaksanaan Negara, Konsistensi dan
Implementasi, Jakarta: LP3ES, 1987.
Rahardja,
Prathama dan Mandala Manurung, Pengantar
Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi), Jakarta: Lembaga Penerbit
FEUI, 2002
Tag :
ilmu ekonomi
0 Komentar untuk "Review Realita Mekanisme Pasar dari Artikel Impor Garam"